Kamis, 29 Januari 2015

CERPEN KE-TIGA

RAHASIA DAN RAHASIA

Pada suatu ruang dan waktu, tinggal seorang gadis berusia 70 tahun dan seorang perjaka. Namanya saya enggak tahu karena saya belum pernah lihat KTPnya. Mereka tinggal dengan ketiga anaknya. Anak pertama bernama Hyu, nama panjangnya I Love Hyu. Anak kedua bernama Jan, nama panjangnya Jan Tung Hati. Dan anak yang terakhir bernama Agus. Dinamakan Agus karena ia lahir di bulan Juni. LHO? Nama panjangnya adalah Agus Januar Febri Marta April Septa Oktovianus. (Lho, gak ada unsur Juni nya). Dari ketiga anak itu, hanya Agus yang tidak tinggal bersama orangtuanya karena ia sedang pergi mencari jati diri. Ia sedang berusaha memecahkan misteri namanya.

Suatu saaaat (waduh “a”nya kebanyakan), Hyu sedang memanjat pohon kelapa untuk diambil akarnya. Loh? Pada suhu dan tekanan yang sama, Jan sedang duduk-duduk santai di atap rumah. Saking santainya bahkan ia tidak sadar kalau rumahnya mengalami sebuah kebakaran. Tapi ia tidak terluka karena atap rumah yang ia duduki adalah rumah tetangganya. Pada saat ia sedang asyik memandang rumahnya yang terbakar, ia melihat sesosok wanita yang cantiknya bukan main main (2 main lebih baik, program KB (Keluarga Bermain)). Ia langsung turun dari atap dan mendekati wanita itu. Enggak tahu kenapa (suer saya gak tahu), mungkin karena ia grogi karena sedang diceritakan di cerita ini, ia menabrak pohon pisang. Dengan wajah penuh wibawa, Jan tertawa terbahak-bahak. Wanita itupun marah. Tapi bukan marah delima lho. Seperti pada sinetron-sinetron di tv, yang awalnya marah-marahan pasti endingnya cinta-cintaan kan? Kecuali antar lelaki. Lha!!!! mereka juga melakukan hal yang sama. Mereka membenci untuk mengenal, mengenal untuk menyayang, dan menyayang untuk mencinta. Wesyeh.......

Rahasia dan Rahasia

Hari demi hari telah berlalu. Bulan dan matahari bergantian tugas untuk menyinari bumi. Pada malam hari, matahari padam dan bulan menyala, begitu juga dengan sebaliknya. Ayam berkokok pertanda ayam itu masih hidup, kalau ayamnya mati mana mungkin bisa berkokok. Iya kan? Waktu itu Jan masih tertidur pulas. Hyu dengan muka masih mengantuk pergi keluar rumah. Pasti anda bingung karena anda berpikir rumah mereka kebakaran kok bisa tidur di rumah. Tenang dulu, jangan panik. Keluarga mereka adalah keluarga yang cukup mampu. Rumah yang terbakar adalah lantai 2 sedangkan rumah mereka bertingkat 2. Bertingkat 2 ke atas, bertingkat 2 ke samping kanan, bertingkat 2 ke samping kiri, bertingkat 2 ke depan, bertingkat 2 ke belakang, dan bertingkat 2 ke bawah. (maunya sih saya mau nulis yang ke arah serong atas, bawah, kiri, dan samping. Tapi capek). Hyu duduk termenung di teras rumah. Ia merenung kenapa ia bisa merenung. Akhirnya ia sadar kalau ia telah sadar dan pergi ke arah ia mau pergi. Mudeng gak?

Ia pergi ke sebuah danau. Kalau gak salah namanya Danau Pembangunan. Kalau gak salah lho. Untuk lebih pastinya silakan anda search sendiri di google atau facebook. Ia duduk di tepi danau sambil bernyanyi dan sesekali sedikit menari Gangnam Style. Saat memandangi danau, ia melihat sesosok wanita di tengah danau. Ternyata itu adalah kudanil wanita. Haha. (saya lebih suka menggunakan “hahaha” daripada “wkwkwk” karena “hahaha” dapat direalisasikan lewat suara. Iya kan? Wkwkwkwk).

Dari kejauhan ia melihat sebuah manusia yang sepertinya habis jatuh dari surga. Wajahnya berseri-seri dan bersinar terang, dan terus terang. Ia terus berjalan dengan penuh keterangan. Hyu pun tersepona, eh, terpesona kamsudnya, eh, maksudnya maksudnya. Hatinya cenat cenut 3. Dengan kepercayaan diri maksimal, ia beranikan diri untuk mendekati cewek itu sambil memakai kacamata hitam rangkap 3 dan dilapisi kain setebal 2 meter. Ketika cewek itu menanyakan namanya, Hyu langsung menjawab, “I Love Hyu” (minum air sambil menyelam, perkenalan sambil mengungkapkan perasaan). Sesuai hukum Newton yang ke 3 (kalau gak tahu belajar dulu, jangan tawuran melulu), setiap ada aksi pasti ada reaksi dan dituliskan F’=-F dimana F adalah besar gaya yang dilakukan sedangkan tanda negatif artinya berlawanan arah. Cewek itu terdiam sejenak. Kayaknya mau ngeluarin tenaga dalam. Dan ternyata tebakan saya benar. HAHAHA!!! Cewek itu mengeluarkan jurus 100 tamparan suci. Hyu pun tak tinggal diam, ia mengeluarkan jurus Anti Tamparan Suci. Cewek itu mengeluarkan jurus lagi, yaitu Anti Anti Tamparan Suci. Peristiwa itu terus berlanjut hingga anti yang ke 10.000 cos 0. Pertarungan itu akhirnya berakhir dengan skor kacamata. Tapi wasit berkehendak lain. Sesuai prinsip “lady First” ia menyatakan bahwa pemenangnya adalah si cewek yang jatuh dari surga itu.

Hyu pun dengan rela hati menerima kekalahan itu. Namun yang menjadi ganjalan dalam hatinya, kenapa cewek itu menolaknya. Ia pun memutuskan untuk memutuskan untuk bertanya pada cewek itu. Tak disangka tak diduga ternyata cewek itu adalah calon istri dari Jan. Wanita itu adalah wanita yang pernah ditemui Jan saat rumahnya terbakar. Layaknya seorang pria normal, ia pun cemburu buta dan menaruh sebuah dendam kesumat dalam hatinya. Dengan secepat kilat ia langsung mengubah nama Facebooknya menjadi “Hyu Lageee Tersakiti”. Ia merasa dikhianati oleh saudaranya sendiri. Tanpa berpikir panjang, Hyu langsung berpikir bagaimana cara memisahkan Jan dengan cewek itu. Tiba-tiba terlintas ide di kepalanya, namun ide itu hanya sekedar melintas dan tidak mampir. Jadi Hyu harus berfikir lagi dan menunggu lintasan selanjutnya. Akhirnya ia pun mendapat ide. Namun ia tidak mau membeberkan ide itu kepada saya. Kepada kalian para pembaca juga. :P

Pagi harinya, Jan sedang jalan-jalan bareng Lauziana, cewek yang kemarin itu lho. Saya sudah tahu namanya karena saya sudah kenalan. Hahaha. Mereka pergi ke puncak gunung yang tinggi tinggi sekali. Sesekali mereka melihat kiri dan kanan, dan tampak banyak pohon cemara. Sepertinya mereka sedang asyik berbincang bincang. Tapi, dimana ada kebahagiaan pasti ada yang ingin menghilangkan kebahagiaan itu (biasa, sinetron kacangan. Lebih mendingi Tukang Bubur Naik Elang). Dari balik pohon ternyata diam diam Hyu mengikuti mereka. Ia pun langsung ngelabrak Jan dan Lauziana. Hyu mengatakan pada Lauziana bahwa Jan punya cewek simpanan di kota seberang. Ia juga menunjukan sebuah foto di BBnya. Ternyata wanita dalam foto itu adalah Mpok Nori. WOW! Gue harus koprol sambil bilang ADUH. Ia pun percaya dan meminta putus. Akhirnya keputusan untuk putus telah diputuskan tanpa putus-putus. Lauziana pun langsung mengeluarkan jurus 100 tamparan suci. Tapi jurus itu tak mempan karena Jan sudah menggunakan obat herbal anti tampar. Lauziana pun ngambek dan pergi entah kemana (saya gak tahu lho).

Setelah peristiwa itu, Jan menjadi sangat murka dengan Hyu. Murkanya menjadi kemerah-merahan. Akhirnya terjadi peperangan yang amat dahsyat. Bumi gonjang ganjing, langit kelap kelap. Petir menyambar. Saya ganteng. Jan terkenal dengan elemen tanahnya. Sedangkan Hyu elemen air. Mereka saling beradu sihir. Jan menggetarkan bumi dan terjadilah gempa yang sangat dahsyat. Sampai sampai bumi terbelah menjadi 2. Hyu juga tak tinggal diam. Ia menggunakan seluruh air di bumi untuk menyerang Jan. Pertandingan itu berlangsung kira-kira 4000 abad lamanya. Mereka sama kuat dan belum ada yang kalah. Bumi kini menjadi porak poranda karena peperangan itu. Tiba tiba dari kejauhan muncul seorang lelaki. Ternyata lelaki itu adalah Ayah mereka, Peter Keilt. Ia sangat marah karena anaknya telah merusak bumi akibat peperangan Hyu dan Jan. Ia pun menghukum anaknya. Jan yang terkenal hebat dalam elemen tanah ia kutuk menjadi tanah untuk membangun bumi kembali. Sedangkan Hyu ia kutuk menjadi air untuk mengganti air yang ia buang saat perang. Saat itu bumi kembali seperti baru. Dan saat itu juga zaman kehidupan bumi muncul kembali setelah 4000 abad rusak. Zaman ini disebut zaman sebelum masehi. Namun kehidupan di bumi ini tidak seperti bumi 4000 abad yang lalu. Dulu bumi begitu nyaman dan enak untuk dihuni. Namun kini bumi sering terjadi bencana. Bencana itu tak lain tak bukan adalah ulah kedua bersaudara Hyu dan Jan yang dikutuk menjadi tanah dan air. Ternyata mereka masih saling bermusuhan. Kutukan itu tak membuat mereka sadar.

Sesekali Jan si pengendali tanah menggoncangkan dirinya untuk menyerang Hyu. Peristiwa ini kini kita kenal dengan Gempa Bumi. Namun Hyu juga sering menyerang Jan dengan mengguyurkan airnya ke tanah. Peristiwa ini kita kenal dengan tsunami. Namun sepertinya Hyu lebih pantang menyerah dalam menyerang. Pada saat musim panas, Hyu mengumpulkan energi matahari dan menguapkan air hingga ke langit. Saat musim penghujan, ia langsung menyerang Jan dengan menjatuhkan air dari awan ke bumi. Peristiwa tersebut terus terjadi di bumi hingga saat ini. Orang-orang menyebut kejadian ini dengan istilah “Hyu-Jan” yang berarti peperangan antara Hyu dan Jan. Namun di Indonesia peristiwa ini sering disebut “Hujan” biar lebih mudah mengucapkannya. Tapi mungkin kalau di kalangan anak muda sudah menjadi “uDJ4nDtzz”. Itulah asal muasal kenapa bisa terjadi hujan dan kenapa dinamakan hujan. Kadang saat hujan terjadi sering ada badai atau petir. Dinamakan petir karena berasal dari nama ayah mereka, Peter. Biasanya ia muncul saat hujan turun dengan sangat deras dan ia berniat untuk mengingatkan Hyu dan Jan. Namun peperangan itu sepertinya takkan pernah berakhir. Tomat. Eh salah. Tamat.

Mungkin anda bertanya-tanya kenapa judulnya bukan “asal mula hujan”. Saya punya alasan tersendiri untuk itu. Saya sengaja memberi judul “rahasia dari rahasia” supaya anda tidak bisa menebak apa yang akan terjadi akhirnya, dan itu mengakibatkan anda terus membaca sampai akhir. Beda jika saya kasih judul “asal mula hujan”. Jika saya kasih judul itu pembaca pasti sudah bisa menebak kalau ceritanya pasti tentang asal mula hujan dan cerita menjadi tidak menarik lagi.

Disini gunung di sana gunung
Di tengahnya pulau Bali
Sekian dan terimakasih
Sampai jumpa :)

0 komentar:

Posting Komentar